Masa Islam
Agama Islam adalah agama mayoritas
yang dipeluk oleh masyarakat Indonesia. Penyebaran agama Islam dilakukan oleh
para pedagang baik itu Arab, Persia maupun India. Di samping para pedagang,
para Wali Songo memegang peranan penting dalam penyebaran agama islam di Pulau
Jawa.
Masuk dan Berkembangnya Agama Islam
Sumber tentang masuknya Islam berasal dari sumber
dalam negeri dan luar negeri.
§ Sumber luar negeri
1. Berita dari Arab. Para pedagang Arab
berdagang ke Indonesia pada sekitar abad ke-7 pada masa kejayaan kerajaan
Sriwijaya. Orang Arab menyebut Sriwijaya dengan sebutan Zabag, Zabay atau
Sribusa.
2. Berita dari India, menyatakan bahwa
yang berperan dalam penyebaran agama dan kebudayaan Islam adalah pedagang dari
Gujarat (India)
3. Berita dari Eropa, berita ini ditulis
oleh Marcopolo yang menyatakanbawa di Sumatera bagian utara telah muncul
kerajaan Islam yang bernama Samudera pasai (abad ke-13). Selain itu ada buku
“suma oriental” karya Tome Pires yang menceritakan tentang hancurnya pemerintah
Hindu dan munculnya kerajaan-kerajaan Islam.
4. Berita dari Cina, ditulis oleh
Ma-Huan seorang penulis dalam ekspedisi Laksamana Cheng-Ho menyatakan sekitar
tahun 1400 banyak pedagang Islam yang tinggal di pesisir Pulau Jawa.
§ Sumber dalam
negeri
1. Nisan Fatimah binti Maimun (1082 M)
di leran Gresik. Pada makam tersebut terdapat tulisan Arab.
2. Makam Sultan Malikul Saleh (1297 M),
di Sumatera Utara, corak makam ini mirip batu nisan yang dibuat oleh
orang-orang Cambay, Gujarat.
3. Makam Syekh Maulana Mailik Ibrahim
(1419), dimana jirat makam didatangkan dari Gujarat.
Berdasarkan
banyaknya pendapat mengenai masuknya islam, dapat disimpulkan mengenai
perkambangan islam di Indonesia:
ü Mada kedatangan Islam kemungkinan
abad ke 7 M sampai 8 M
ü Masa penyebaran Islam mulai abad
ke-13 sampai dengan 16 M
ü Masa perkembangan Islam mulai abad
ke-15 M melalui kerajaan-kerajaan Islam
Perkembangan agama dan kebudayaan islam (proses
islamisasi) di Indonesia melalui saluran-saluran sebagai berikut:
§ Saluran perdagangan
§ Saluran perkawinan
§ Saluran tasawuf (aliran ketuhanan
dengan mistik)
§ Saluran Pendidikan (Pondok
Pesantren)
§ Saluran Seni Budaya contoh melalui
Wayang
§ Saluran Dakwah
Proses
islamisasi di Pulau Jawa tidak dapat dilepaskan dari peranan Walisongo. Para
walisongo yaitu, Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik), Raden
Rahmat (Sunan Ampel), Syarifudin (Sunan Drajat),
Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang), Raden
Paku (Sunan Giri), Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga), Raden Umar Said (Sunan Muria), Ja’far Sodiq (Sunan
Kudus) dan Fatahillah (Sunan Gunung Jati).
Sementara di luar Jawa, penyebar agama islam antara lain Datuk Ribandang dan
Datuk Sulaeman di Sulawesi Selatan, Tuan Tunggang Parangan di Kalimantan,
Penghulu Demak di Kalimantan Selatan, Kiai Gede Ing Suro di Palembang.
Proses penyebaran Islam berjalan
dengan lancar dan cepat. Beberapa factor yang mepengaruhi penyebaran Ismam
mudah diterima oleh masyarakat Indonesia adalah:
§ Syarat masuk cukup mudah dan
sederhana
§ Pelaksanaan ibadah sederhana dan
biaya murah
§ Agama islam tidak mengenal kasta
§ Aturan-aturan dalam islam fleksibel
dan tidak memaksa
§ Agama islam Gujarat telah mendapat
pengaruh Hindu dan tasawuf sehingga mudah dipahami dan diterima
§ Penyebaran dilakukan secara damai
§ Runtuhnya kerajaan Hindu Majapahit
Pengaruh Kebudayaan Islam di Indonesia
§ Bidang sosial,
Agama islam menjadi agama mayoritas di Indonesia.
Dalam agama islam tidak mengenal system kasta. Penggunaan kosakata Arab baik
dalam kata-kata maupun pemberian nama. Selain itu penggunaan nama hari
menggunakan bahasa Arab. System angka (1,2,3….) juga merupakan budaya Arab.
§ Bidang politik
Digunakan aturan-aturan islam dalam bidang
pemerintahan. Selain itu juga banyak raja yang menggunakan gelar dari Arab,
misalnya Sultan, Penembahan, Maulana dan Susuhunan/Sunan.
§ Bidang pendidikan
Salah satu wujud dari pengaruh Islam dalam bidang
pendidikan adalah dikenalnya pendidikan di pondok pesantren. Pesantren adalah
asrama bagi siswa yang menuntut ilmu islam. Pondok pesantren terbagi menjadi
dau yaitu pesantren yang hanya mengajarkan ilmu agama, dan pesantren yang
mengajarkan ilmu agama dan umum.
§ Bidang seni dan
budaya
Seni bangunan
§ Masjid Kuno memiliki ciri-ciri,
atapnya berbentuk tumpang, mimbar berbentuk teratai, terdapat kolam, memiliki
gapura, menghadap alun-alun dan biasanya adalah ukiran-ukiran bermotif hewan
atau tumbuhan. Contoh masji Kuno, Masjid Agung Demak, Masjid Banten, Masjid
Agung Kasepuhan (Cirebon).
§ Keraton memiliki ciri atap
bertingkat, dan pintu masuk menghadap alun-alun serta terdapat masjid agung.
Contoh Keraton Surakarta dan Yogyakarta.
§ Pintu Gerbang Kerajaan mendapatkan
pengaruh islam seperti di Keraton Sumenep yang terdapat tulisan
Assalamualaikum.
Seni Rupa
§ Nisan adalah tonggak dari batu atau
kayu yang menandai tempat orang meninggal. Contoh makam Fatimah binti Maimun.
§ Kaligrafi adalah menulis indah dan
disusun dalam aneka bentuk menarik dengan menggunakan huruf Arab. Agam Islam
melarang melukis malhuk hidup.
Seni Sastra antara lain
§ Suluk yaitu karya sastra yang brisi
ajaran-ajaran tasawuf. Contoh Suluk Sukrasa, Suluk Wiji dan Suluk Sunan Bonang.
§ Hikayat yaitu dongeng atau cerita
rakyat yang sudah ada sebelum masuknya islam, selalu dikaitkan dengan dengan
tokoh sejarah. Cotoh Hiakayat Amir Hamzah, Hikayat Hang Tuah, dan
Hikayat-hikayat raja Pasai.
§ Babad yaitu kisah sejarah yang
terkadang memuat istilah-istilah raja suatu kerajaan Islam. Contoh babad tanah
Jawi
§ Syair yaitu karya sastra yang berupa
sajak dan terdiri dari empat baris. Contoh Syair Abdul Malik, Syair Burung
Pingai.
1. Seni pertunjukan, misalnya saja
Sekaten dan Wayang
2. Seni busana seperti sarung, baju
koko, kopiah, kerudung dan jilbab.
Sistem kalender
Pada masa Sultan Agung (Raja Mataram) terjadi
akulturasi antara kalender Hijriyah dengan Saka. Kalender tersebut berlaku
tanggal 8 Juli 1633 atau tanggal 1 suro 1555 (1 Muharram = 1403 Hijriyah) untuk
kemudian disebut tahun jawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar